Cari Blog Ini

Senin, 08 November 2010

sekilas tentang "The Exorcism of Emily Rose"

"The Exorcism of Emily Rose"
Bukan Sekedar Film Pengusiran Setan
 

Sebuah film baru tentang pengusiran setan, saat ini sedang menjadi bahan tontonan dan perbincangan, tak terkecuali bagi orang Katolik. Film berjudul The Exorcism of Emily Rose (TEER) berkisah tentang exorsisme (pengusiran setan) terhadap gadis berusia 20 tahun, bernama Emily Rose. Seorang pastor bernama Richard Moore yang berniat baik menolong Emily dan melakukan praktik eksorsisme justru dianggap lalai hingga diajukan ke pengadilan. Kematian Emily Rose yang misterius menimbulkan pertanyaan, antara ia meninggal karena penyakit psikis akut atau memang karena kerasukan setan.

TEER diliris pada bulan September 2005 lalu. Sutradaranya bernama Scott Derrickson seorang penganut Kristen. Film ini dibuat berdasarkan kisah nyata Anneliese Michel, seorang gadis Katolik Jerman yang mati pada tahun 1976. Ia meninggal beberapa minggu setelah gagalnya upaya pengusiran setan oleh pastor Richard Moore. Gereja Katolik sebenarnya menghendaki eksorsisme tergantung dari kondisi orang yang kerasukan setan dan sesuai permintaan si penderita. Namun telanjur sudah, pengadilan memutuskan bahwa kematiannya disebabkan oleh penghentian mengkonsumsi obat, sebagaimana saran Pastor Richard terhadap Emily. Padahal penghentian itu dimaksudkan untuk memuluskan eksorsisme. Kisah film ini menampilkan perjuangan pelepasan dari kekuatan supranatural sehingga tampak sebagai film horor. Film ini skenarionya ditulis Scott Derickson dan Paul Harris Boardman.

NEW MOVIE !!!!!! FRESHH !!! CRAZY !!!




Ketika banyak kematian misterius mengancam penobatan Permaisuri Wu Zetian (Carina Lau) pada 690 AD, satu-satunya pemimpin wanita di Cina, memaksanya untuk memanggil Detektif Dee (Andy Lau) yang terkenal untuk kembali dari pengasingan setelah ia diasingkan Permaisuri delapan tahun yang lalu.





Dua musisi bersaudara berasal dari Lahore, Pakistan, terjebak situasi paska peristiwa 11 September.  Sang kakak, Mansoor (Shan) yang melanjutkan sekolah Musik di Amerika kemudian menikah dengan teman sekelasnya, warga Amerika, (Austin Marie Sayre), dituduh terlibat jaringan terorist Al-Qaeda, walaupun akhirnya tak terbukti tapi terpaksa harus mengalami interogasi dari aparat berwenang

Sang adik, Sarmad (Fawad Khan) yang terpengaruh oleh Islam Fundamentalist, meninggalkan karirnya sebagi musisi dan memilih bergabung dengan jaringan teroris. Karena alasan agama, Sarmad menikahi paksa anak dari pamannya, Mary (Iman Ali) seorang gadis warganegara Inggris keturunan Pakistan yang semenjak lahir  hidup di London dengan budaya Barat

Ayah Mary yang tidak tahan dengan gunjingan komunitas Pakistan di London karena Marry menjalin hubungan dengan pria kulit putih akhirnya mengajak putrinya ke Pakistan, untuk secara diam-diam menikahkan putrinya dengan Sarmad. Mary pun terpaksa harus tinggal di daerah terpencil di perbatasan Pakistan- Afganistan sampai pemerintah Inggris menyelamatkannya

Salah satu Box Office di Pakistan dan film yang mendapat apresiasi  hangat pada Jiffest 2008




Tahun 2003, mahasiswa baru Universitas Harvard, Mark Zuckerberg (Jesse Eisenberg) terinspirasi untuk membuat "TheFacebook.com," sebuah situs ia ciptakan agar seluruh mahasiswa Harvard dapat berinteraksi satu sama lain. Bersama rekannya, Eduardo Saverin (Andrew Garfield), yang mendanai usaha, situs ini diluncurkan dan sukses besar dan terus berkembang hingga seorang inovator dari Napster, Sean Parker (Justin Timberlake) terlibat dan segalanya terpecah belah.



Megamind (Will Ferrell), penjahat ulung dan terpandai yang pernah ada. Selama bertahun-tahun, ia berusaha menaklukkan kota Metro dengan cara apapun. Setiap usahanya selalu digagalkan oleh pahlawan super tak terkalahkan yang dikenal sebagai Metro Man (Brad Pitt), hingga suatu hari Megamind berhasil membunuhnya. Hidup Megamind hampa. Seorang penjahat tanpa seorang pahlawan penyelamat. Dia menyadari bahwa ambisi hidupnya adalah untuk mencapai hal terburuk yang pernah terjadi padanya

Satu-satunya cara untuk keluar kehampaan tersebut adalah menciptakan pahlawan  baru bernama "Titan", lebih besar, lebih baik dan lebih kuat dari Metro Man. Ternyata Titan merasa jauh lebih menyenangkan untuk menjadi penjahat daripada pahlawan. Titans tidak hanya ingin menaklukkan dunia, tetapi ingin menghancurkannya! Apakah Megamind akan dikalahkan oleh ciptaannya sendiri? Akankah Megamind yang akan menjadi pahlawan?

Senin, 01 November 2010

Daftar film-film berdasarkan kisah nyata

Film perang
The Alamo
Tora!Tora!Tora
Enemy At The Gates
Letters from Iwojima
Flag of our fathers
Alexander
Braveheart
Kingdom of Heaven
Black Hawk Down

Film Politik
Elizabeth : The Golden Age
Charlie Wilson's War
Nixon
Schindler's List
Milk
JFK

Lainnya
Into The Wild
The Great Debaters
The Children Of Huang Shi
Maradona : The Hand Of God
The Longshots
The Duchess
A Beautiful Mind
Hollywoodland
W.
IP Man
Talk To Me
The Pianist
Breach
Zodiac
Soldier's Girl
Donnie Brasco
Helter Skelter
Rescue Dawn
Invincible
The Killing Of John Lennon
The Pursuit Of Happyness
Capote
Infamous
Hotel Rwanda
The Other Boleyn Girls
Cinderella Man
Raging Bull
Walk The Line
Ray
Ali
Apollo 13
Catch Me If You Can
Kinsey
Monster
The Passion of Christ
The Hoax
The Bank Job
Bugsy
United 93
World Trade Center
Changeling
Anna and the King
Boys Don't Cry
Girl, Interrupted
The Hurricane
Patch Adams
Alive
GoodFellas
Freedom Writers
American Gangster
Find Me Guilty
The Black Dahlia
The Greatest Game Ever Played
The Exorcism of Emily Rose
The Aviator
Open Water
Monster
Erin Brockovich

Film paling ditunggu di 2010 : Harry Potter and The Deathly Hallows / Kamis, 21 Oktober 2010



Buku ketujuh diawali dengan Voldemort dan para Pelahap Mautnya
di rumah Lucius Malfoy, yang merencanakan untuk membunuh
Harry Potter sebelum ia dapat bersembunyi kembali. Meminjam tongkat sihir
Lucius, Voldemort membunuh tawanannya, Profesor Charity Burbage
guru Telaah Muggle di Hogwarts, atas alasan telah mengajarkan subyek tersebut dan
telah menganjurkan agar paradigma kemurnian darah penyihir
diakhiri.

Harry telah siap untuk melakukan perjalanannya dan membaca obituari Albus Dumbledore; dan terungkaplah bahwa ayah Dumbledore, Percival, adalah seorang pembenci non-penyihir dan telah membunuh banyak Muggle, dan meninggal di Penjara Azkaban atas kejahatannya Harry kemudian meyakinkan keluarga Dursley bahwa mereka harus segera meninggalkan rumah mereka untuk menghindarkan diri dari para Pelahap Maut Keluarga Dursley kemudian pergi
menyembunyikan diri dengan dikawal sepasang penyihir setelah sebelumnya Dudley melontarkan pengakuan bahwa ia peduli akan Harry.

Bersama-sama dengan anggota Orde Phoenix, Harry kemudian pergi dari rumah Dursley ke The Burrow. Dalam perjalanan itu, Hedwig, burung hantu Harry,terbunuh oleh kutukan pembunuh George Weasley kehilangan sebelah telinganya Mad-Eye Moody dibunuh oleh Voldemort sendiri

Belakangan,
Harry mendapatkan penglihatan mengenai pelariannya; tongkat sihirnya telah bereaksi dengan tongkat sihir pinjaman Voldemort, menghancurkannya, dan ia juga kemudian mendapatkan penglihatan ketika Voldemort menanyai Ollivander si pembuat tongkat sihir, mengenai mengapa hal itu dapat terjadi.

Beberapa hari kemudian, Menteri Sihir tiba di kediaman Weasley dan memberikan warisan Dumbledore untuk mereka: Delumintaor untuk Ron,buku mengenai kisah
anak-anak untuk Hermione ,dan untuk Harry, pedang Godric Gryffindor dan snitch pertama yang ditangkap Harry. Namun demikian, pedang tersebut ditahan, karena menurut kementerian pedang tersebut bukanlah milik Dumbledore. Ketiganya berusaha mencari tahu apa dibalik ketiga benda yang diberikan kepada mereka itu.

Sehari kemudian adalah hari pernikahan Fleur Delacour dan Bill Weasley . Setelah diberitakan bahwa Voldemort telah berhasil mengambil alih Kementerian Sihir; Harry, Ron, dan Hermione kemudian bersembunyi di Grimmauld Place nomor 12, rumah yang diwariskan Sirius Black kepada Harry.

Ketiganya kemudian menyadari bahwa inisial R.A.B. pada liontin yang didapatkan Dumbledore dan Harry dalam buku keenam adalah Regulus Arcturus Black, adik Sirius. Mereka mulai mencari Horcrux yang dicuri Regulus di rumah keluarga Black itu. Dari Kreacher, mereka mengetahui bahwa ia telah membantu Regulus untuk mendampingi Voldemort menempatkan Horcrux berbentuk liontin itu di gua. Ketika Regulus merasa kecewa dengan Dumbledore,ia memerintahkan Kreacher untuk kembali ke gua dan menukar liontin dengan yang palsu. Regulus terbunuh dalam proses itu Pada akhirnya, mereka bertiga menyadari bahwa Mundungus Fletcher telah mencuri liontin tersebut dan memberikannya kepada Dolores Umbridge .

Setelah selama satu bulan memata-matai Kementerian Sihir, ketiganya berhasil mengambil Horcrux dari Umbridge . Dalam prosesnya, tempat persembunyian mereka diketahui dan terpaksa melarikan diri ke daerah terpencil, berpindah dari satu tempat ke tempat lain, dan tidak dapat lama tinggal di suatu tempat.

Dalam waktu beberapa bulan berpindah-pindah, mereka mendengar bahwa pedang Godric Gryffindor sebenarnya adalah palsu, dan ada yang melakukan sesuatu terhadap pedang aslinya. Dari Phineas Black, Harry mendapatkan bahwa pedang itu terakhir kali digunakan Dumbledore untuk menghancurkan salah satu Horcrux, Cincin Gaunt. Ron kemudian berselisih paham dengan Harry, dan pergi meninggalkan Harry dan Hermione. Harry dan Hermione kemudian pergi ke Godric's Hollow untuk mencari tahu apakah Dumbledore telah meninggalkan pedang itu di sana.

Di Godric's Hollow, keduanya mengunjungi tempat pemakaman keluarga di
mana keluarga Potter dan Dumbledore dikuburkan Di Godric's Holow,
mereka juga menemui Bathilda Bagshot, seorang kawan lama Dumbledore yang
mengarang buku Sejarah Sihir. Di rumah Bagshot mereka menemukan gambar
penyihir hitam Grindelwald, sanak Bagshot, yang pada masa lalu adalah
kawan masa kecil Albus Dumbledore. Namun demikian, ternyata mereka
terperangkap, karena "Bagshot" itu merupakan penjelmaan ular Voldemort, Nagini.
Mereka berhasil melarikan diri dari Voldemort, tetapi tongkat sihir
Harry hancur dalam kejadian itu.


Dalam pelarian mereka, Harry akhirnya menemukan bahwa pedang Godric
Gryffindor tersembunyi di sebuah kolam beku di tengah sebuah hutan. Ia
menyelam ke dalamnya dan mendapati pedang dan kalung liontin Horcrux
Voldemort. Kalung itu mencoba mencekik Harry dan hampir menenggelamkannya
hingga mati kalau tidak ditolong oleh Ron yang kembali. Keduanya
menghancurkan Horcrux dengan pedang itu.


Ketiganya kemudian berbicara kepada Xenophilius Lovegood , ayah Luna
Lovegood, dan menanyakan kepada mereka mengenai lambang Grindelwald yang
telah berkali-kali muncul selama perjalanan mereka. Di rumah Lovegood,
Harry, Ron, dan Hermione mendapatkan kisah penyihir kuno mengenai tiga
bersaudara yang mengalahkan kematian, dan masing-masing mendapatkan
benda sihir sebagai hasilnya - tongkat sihir yang tak terkalahkan (Elder
Wand), batu sihir yang dapat menghidupkan kembali
yang telah mati (Resurrection Stone), dan Jubah Gaib
yang tidak lekang oleh waktu. Harry menyadari
bahwa jubah yang dimilikinya adalah adalah Jubah Gaib, dan segera
menemukan bahwa Lovegood telah berkhianat dan menyerahkan mereka ke
Kementerian. Luna, putrinya, telah ditawan dan Xenophilius berpikir untuk
menyerahkan Harry Potter sebagai ganti tawanan. Ketiganya meloloskan diri dan
berpikir untuk mengumpulkan ketiga benda
sihir Deathly Hallows , untuk mengalahkan Voldemort.


Harry, Ron, dan Hermione kemudian tertangkap dan dibawa ke rumah
Malfoy. Di sana, Hermione disiksa dan diinterogasi oleh Bellatrix Lestrange
untuk mengetahui bagaimana mereka memperoleh pedang Godric Gryffindor,
karena ia berpikir bahwa mereka telah mencurinya dari lemari besinya di
Gringotts. Di bawah tanah, Harry dan Ron dipenjarakan bersama-sama
dengan Dean Thomas, goblin Griphook, pembuat tongkat sihir Ollivander, dan
Luna Lovegood. Harry berusaha mencari pertolongan dan Dobby muncul
untuk menyelamatkannya. Dalam usaha meloloskan diri, mereka dihadang
Wormtail yang kemudian terbunuh karena tercekik oleh tangan perak Wormtail
yang dibuat Voldemort tanpa berhasil ditolong oleh Ron dan Harry. Mereka
berdua kemudian menolong Hermione dengan bantuan Dobby, yang tewas
dibunuh oleh Bellatrix.


Harry dan kedua sahabatnya kemudian berusaha mencari rencana baru. Ia
menanyai Ollivander mengenai Elder Wand dan mendapati bahwa pemilik
terakhirnya adalah Dumbledore. Ia berusaha untuk mencegah Voldemort
mengambilnya dari makam Dumbledore. Dibantu Griphook, Hermione menyamar
sebagai Bellatrix Lestrange dan bersama-sama Harry dan Ron memasuki lemari
besi Bellatrix di Bank Gingrott's. Di sana mereka menemukan satu lagi
Horcrux, piala Hufflepuff. Griphook kemudian mengkhianati mereka dan
melarikan diri dan mencuri pedang Godric Gryffindor. Harry, Ron, dan
Hermione berhasil melarikan diri, tetapi Voldemort menyadari bahwa mereka
mencari Horcrux-Horcruxnya.

Harry mendapatkan penglihatan segera setelah pelarian mereka; ia dapat
melihat melalui mata Voldemort dan mengetahui pikirannya. Voldemort
telah mendatangi tempat-tempat Horcurxnya disembunyikan dan mengetahui
bahwa mereka telah lenyap dan hancur. Secara ceroboh, Voldemort
mengungkapkan bahwa Horcrux terakhir berada di Hogwarts. Ketiganya segera pergi
ke Hogsmeade untuk mencari jalan masuk ke sekolah Hogwarts. Di
Hogsmeade, mereka disudutkan oleh para Pelahap Maut dan diselamatkan oleh
Aberforth Dumbledore. Aberforth membuka jalan terowongan ke Hogwarts di mana
mereka disambut oleh Neville Longbottom. Setelah menyelamatkan jiwa
Draco Malfoy, Harry menemukan Mahkota Ravenclaw tersembunyi di Kamar
Kebutuhan dan benda itu dihancurkan.


Di Shrieking Shack, mereka mendapati Voldemort membunuh Severus Snape
dengan tujuan untuk mentransfer kekuatan Elder Wand kepada dirinya
sendiri. Dalam sekaratnya, Snape memberikan memorinya kepada Harry. Dari
memori itu terungkap bahwa Snape berada di sisi Dumbledore, didorong
dengan cinta seumur hidupnya kepada Lily Potter. Snape telah diminta
Dumbledore untuk membunuh dirinya jika situasinya mengharuskan demikian
karena bagaimanapun juga hidupnya tidak akan lama lagi akibat kutukan yang
terdapat di Horcrux Cincin Gaunt. Selanjutnya, terungkap pula bahwa
Harry adalah Horcrux terakhir Voldemort, dan ia harus mati juga sebelum
Voldemort dapat dibunuh. Pasrah akan nasibnya, Harry mengorbankan diri dan
Voldemort melancarkan kutukan untuk membunuhnya. Tapi alih-alih
membunuh Harry, kutukan itu malah menghancurkan bagian dari jiwa Voldemort
yang terdapat di tubuhnya. Pada akhirnya, setelah Nagini dibunuh oleh
Neville, Voldemort kemudian terbunuh setelah
mencoba menggunakan Kutukan pembunuh Avada Kadavra terhadap Harry.
Kutukan itu berbalik menyerang Voldemort sendiri oleh Elder Wand.


Dalam kisah di akhir buku, pada tahun 2017, 19 tahun setelah
Pertempuran di Hogwarts, Harry dan Ginny Weasley telah memiliki tiga anak bernama
James, Albus Severus, dan Lily. Neville Longbottom telah menjadi guru
Herbologi di Hogwarts. Ron dan Hermione telah memiliki dua anak bernama
Rose dan Hugo. Draco Malfoy memiliki anak bernama Scorpius. Mereka
seluruhnya bertemu di stasius kereta api King's Cross, untuk mengantar
anak-anak mereka bersekolah ke Hogwarts. Di sana diungkapkan bahwa bekas
luka Harry tidak pernah sakit lagi setelah kekalahan Pangeran Kegelapan...

tunggu ya guys tayang bulan NOVEMBER 2010 ! Dont Miss Anything guys! :D

step up 3D

FILM TERLARIS DI AMERIKA

HEBOHNYA HARRY POTTER 7